Berita

    Featured Image

    Ketahui Tanda Timing Belt Harus Diganti

    Timing belt merupakan sabuk bergerigi terbuat dari bahan karet, fungsinya untuk menggerakan komponen internal mesin. Jika sabuk bergerigi tersebut rusak, maka mesin mobil bisa mati total, bahkan dalam kondisi yang lebih buruk dapat menyebabkan mobil turun mesin.

    Sabuk karet ini menghubungkan kruk as (crankshaft) dan noken as (camshaft). Noken as berperan membuka juga menutup klep (valve) ruang pembakaran. Waktu katup tutup dan terbuka harus tepat, agar proses pembakaran bisa bekerja dengan maksimal. Bagian yang memungkinkan noken as bergerak adalah  timing belt. 

    Tanda Timing Belt Harus Diganti

    Meskipun terlihat sederhana, sebenarnya sabuk karet ini sangat berperan penting dalam  kinerja kendaraan bermotor. Jangan tunggu sampai karet benar-benar rusak, baru menggantinya. Karena kalau sampai terputus, klep dan piston bisa bertubrukan yang akhirnya membuat bagian internal mesin mobil rusak parah.

    Jika sampai terjadi turun mesin, Anda harus merogoh kocek cukup dalam untuk memperbaiki mesin mobil dan butuh waktu yang cukup lama untuk bisa digunakan kembali. Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan patokan  timing belt harus segera diganti:

    • Menipis

    Penggunaan yang terus menerus dalam waktu yang lama bisa membuat sabuk bergerigi ini menipis, karena bahan dasarnya yang terbuat dari karet. Kondisi yang menipis akan membuat sabuk lebih rentan putus. Jadi sebaiknya segera ganti saat Anda mengetahui karet ini  mulai menipis. 

    • Kendur

    Tanda kualitas timing belt sudah berkurang adalah kondisinya yang mulai kendur. Sabuk karet yang masih bagus akan terpasang dan menempel kuat pada komponen yang dihubungkan. Jadi bila sabuk karet tidak lagi terpasang dengan kuat, sebaiknya minta teknisi untuk mengecek dan menggantinya dengan yang baru.

    • Tampak Getas

    Normalnya timing belt elastis karena terbuat dari bahan karet. Namun akibat suhu yang tinggi dari mesin kendaraan, membuat karet lama kelamaan jadi keras atau getas. Berkurangnya kelenturan sabuk karet bisa menyebabkan risiko putus lebih tinggi. 

    • Ada Retakan

    Kondisi buruk selain bisa kendur, getas, dan menipis, sabuk karet ini juga bisa retak. Permukaan yang retak terlihat di permukaan bagian luar, bukan di bagian sabuk yang bergerigi. Munculnya  retak menjadi tanda bahwa karet ini tidak lagi sanggup menggerakkan kruk as dan noken as. 

    • Bagian Gerigi Aus