Fungsi Oxygen Sensor pada Sistem Injeksi Mobil

icon 22 September 2025
icon Admin

Oxygen sensor atau sensor oksigen adalah salah satu komponen yang tak kalah penting pada sistem injeksi mobil modern. Fungsinya menjaga performa mesin dan pengurangan polusi. 

Sensor ini mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang dari mesin dan mengirimkan data tersebut ke komputer kendaraan (ECU) untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar. 

Dengan demikian, oxygen sensor membantu mesin beroperasi secara optimal, efisien, dan ramah lingkungan.

Peran Oxygen Sensor dalam Sistem Injeksi

Sensor oksigen adalah komponen elektronik yang terpasang pada sistem pembuangan kendaraan, biasanya di dekat manifold exhaust. Sensor ini memberikan informasi real-time tentang berapa banyak oksigen yang tersisa dalam gas buang setelah pembakaran. 

Berikut fungsinya:

  1. Mengatur Rasio Campuran Udara dan Bahan Bakar

Oxygen sensor membantu ECU dalam mengatur rasio campuran udara dan bahan bakar secara tepat. Mesin mobil memerlukan rasio bahan bakar dan udara yang seimbang untuk mencapai pembakaran yang efisien. 

Jika rasio ini rich (terlalu banyak bahan bakar) atau lean (terlalu sedikit bahan bakar), performa mesin akan terganggu dan emisi gas buang meningkat. 

Dengan membaca kadar oksigen dalam gas buang, sensor memberikan sinyal ke ECU untuk menyesuaikan injeksi bahan bakar dan memastikan rasio yang ideal.

  1. Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar

Pembakaran yang tidak sempurna akan menyebabkan pemborosan bahan bakar. Oxygen sensor memastikan bahwa mesin mendapatkan campuran udara dan bahan bakar yang sesuai untuk pembakaran yang lebih efisien. 

Dengan kata lain, sensor ini membantu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, mengurangi pemborosan, dan pada gilirannya meningkatkan jarak tempuh mobil per liter bahan bakar. 

Hal ini sangat berpengaruh pada penghematan bahan bakar dalam penggunaan sehari-hari.

  1. Pengurangan Emisi Gas Buang

Salah satu kontribusi terbesar dari sensor ini adalah pengurangan emisi gas buang. Ketika pembakaran bahan bakar berlangsung dengan sempurna, gas buang yang dihasilkan menjadi lebih bersih dan ramah lingkungan. 

Sensor mengatur rasio bahan bakar dan udara agar pembakaran berlangsung sempurna, mengurangi kadar emisi gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx). 

  1. Meningkatkan Performa Mesin

Pembakaran yang efisien juga berkontribusi pada performa mesin yang lebih baik. Ketika campuran udara dan bahan bakar dalam mesin lebih seimbang, mesin dapat bekerja lebih halus dan responsif. 

Mesin yang bekerja dengan efisien menghasilkan tenaga yang lebih optimal dan penghematan bahan bakar yang lebih baik. 

Sensor oksigen membantu ECU untuk selalu menjaga kondisi pembakaran yang terbaik, yang pada akhirnya mendukung kinerja mesin yang lebih baik.

Letak dan Jenis Sensor Oksigen

Pada mobil modern sering ditemukan dua sensor oksigen, yaitu sensor pre-catalytic converter yang terletak sebelum catalytic converter dan sensor post-catalytic converter yang berada setelah catalytic converter. 

Sensor pertama mengukur kadar oksigen pada gas buang langsung dari mesin untuk pengaturan campuran bahan bakar. Sementara sensor kedua memastikan catalytic converter bekerja benar mengurangi polutan.

Tanda Oxygen Sensor Bermasalah

Jika sensor oksigen mengalami kerusakan, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti:

  1. Lampu indikator check engine menyala.

  2. Konsumsi bahan bakar meningkat drastis.

  3. Performa mesin menurun dan terasa kurang bertenaga.

  4. Emisi gas buang menjadi lebih buruk dan sulit lulus uji emisi.

Dengan fungsi penting untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar, sensor oksigen menjadi komponen utama di sistem injeksi mobil yang menjaga efisiensi bahan bakar sekaligus mengurangi polusi. 

Perawatan dan penggantian oxygen sensor secara berkala sangat dianjurkan untuk menjaga performa mesin dan emisi tetap optimal. Anda bisa melakukan perawatan rutin di bengkel Suzuki.